Showing posts with label makalah. Show all posts
Showing posts with label makalah. Show all posts
Contoh Makalah Komparasi Pluratias Pendidikan Antar Daerah "PROGRAM SMA/MA DOUBLE TRACK DI JAWA TIMUR"

Contoh Makalah Komparasi Pluratias Pendidikan Antar Daerah "PROGRAM SMA/MA DOUBLE TRACK DI JAWA TIMUR"

 MAKALAH

PROGRAM SMA/MA DOUBLE TRACK

PROVINSI JAWA TIMUR


 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Provinsi Jawa Timur terdiri dari 2 bagian utama yakni Jawa Timur daratan (88,70%) dan Kepulauan Madura (11,30%) dengan total penduduk keseluruhan sebanyak 40.665.696 jiwa pada tahun 2020. (Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2020). Secara administrative Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 9 Kota yang terbagi dalam 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) sebagai berikut :

-          Bakorwil I Madiun, meliputi; Kab/Kota Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ponorogo, Kab. Ngawi, Kab. Trenggalek, Kab Tulungagung, Kab/Kota Blitar dan Kab. Nganjuk.

-          Bakorwil II Bojonegoro, meliputi;  Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kota Mojokerto, Kab/Kota Kediri, Kab. Jombang dan Kab. Lamongan.

-          Bakorwil III Malang, meliputi; Kab/Kota Malang, Kota Batu, Kab/Kota Pasuruan, Kab/Kota Probolinggo, Kab. Lumajang, Kab. Jember, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi.

-          Bakorwil IV Pamekasan, meliputi; Kab/Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep.

Provinsi Jawa Timur terletak dalam posisi yang strategis dimana diapit oleh 2 Provinsi besar yaitu Jawa Tengah dan Bali, sehingga menjadi pusat pertumbuhan industry maupun perdagangan. Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, meskipun demikian, entitas di Jawa Timur lebih heterogen. Masyarakat Jawa Timur memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “JER BASUKI MAWA BEYA”, yang berarti untuk mencapai sesuatu kebahagiaan diperlukan sebuah pengorbanan.

Namun, sejalan dengan luas wilayah provinsi Jawa Timur, ternyata masalah pendidikan masih menjadi perhatian besar oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Baik angka putus sekolah, kualitas sumber daya hingga taraf hidup/kesejahteraan pasca lulus pun diperhatikan oleh pemerintah. Berdasarkan data dinamis provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2018, terhitung pada tahun 2017 presentase penduduk miskin usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja sebanyak 40,13% padahal partipasi  sekolah penduduk miskin pada tahun tersebut sebesar 92,03%. Banyak      dijumpai      setelah      menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA cenderung  lebih banyak yang    memilih    untuk    bekerja,    berwirausaha    dan membantu      pekerjaan      orang      tua. Padahal sejatinya oendidikan menengah atas didesain untuk mempersiapkan peserta didik ke perguruan tinggi, bekal kompetensi diluar itu pun belum ada/dibekali. Melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut beberapa upaya penyelesaian permasalahan dan tantangan di bidang pendidikan tidak hanya dapat diselesaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sendiri, tapi perlu melibatkan semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu setiap orang, baik dari internal maupun eksternal Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur diharapkan menjadi penggerak lingkungan sekitarnya dalam penyelesaian masalah pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah

a.       Bagaimana problematika yang terjadi dalam sekolah menengah atas yang ada di Jawa Timur ?

b.      Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mengurangi angka putus sekolah dan pengangguran pada sekolah menengah atas ?

c.       Bagaimana diskripsi dan pelaksanaan program SMA/MA Double Track yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ?

1.3  Tujuan

a.       Mengetahui sejauh mana permasalahan pada pendidikan menengah atas

b.      Mengetahui  alternatif-alternatif pemecahan masalah tersebut

c.       Mengetahui secara singkat terkait program SMA/MA Double Track yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang berkerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Problematika Sekolah Menengah Atas

Tujuan   pendidikan   menengah   umum   (SMA) menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah mengutamakan   penyiapan   siswa   untuk   melanjutkan pendidikan  pada  jenjang  pendidikan  tinggi.  Perguruan tingggi  yang  merupakan satuan  pendidikan  tinggi  akan  sangat berperan  dalam   menciptakan  dan   melahirkan sumber  daya  manusia  yang  berkualitas,  sehingga  di  era globalisasi   ini  dengan  perubahan   yang   begitu  cepat diharapkan bisa direspon dengan baik oleh lulusan terbaik  dan  produk  pendidikan  yang  berkualitas.  Pada dasarnya  setiap  siswa  memiliki  suatu  kecenderungan dan  berkeinginan  untuk  melanjutkan  pendidikannya  ke jenjang  yang  lebih  tinggi. Menurut  Esti  Setya  Rini (2012: 2) melanjutkan studi ke perguruan tinggi diawali dari   adanya   rasa   ketertarikan   dan   kebutuhan   untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Setiap lulusan SMA yang  sudah  menyelesaikan  studinya  akan  dihadapkan dengan berbagai pilihan, apakah sesudah menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA akan mencari pekerjaan, berwirausaha,  menganggur,  mengikuti kursus atau akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Namun  tidak  semua  orang  dapat  melanjutkan studinya  ke  tingkat  perguruan  tinggi,  dikarenakan  oleh beberapa   faktor   yang   mempengaruhi   niat   tersebut. Selalu  ada  hal-hal    yang  menjadi  pertimbangan  lulusan SMA  dalam  melanjutkan  pendidikan  mereka,  misalnya faktor  finansial  orang  tua,  lingkungan  tempat  mereka hidup  dan  sebagainya.

Dalam  kaitannya  dengan  minat lulusan  SMA  melanjutkan  studi  ke  perguruan  tinggi, minat  seseorang  menjadi  hal  yang  sangat  diperhatikan dalam    mengetahui    apakah    siswa    tersebut    akan melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi atau   tidak. Harapannya   setelah   lulus   mereka   dapat meneruskan ke perguruan tinggi. Tetapi kenyataannya  justru banyak  lulusan SMA yang  tidak  melanjutkan  kuliah. Menurut  Henisatyanto (2011:   01),   kurang   dari   10%   lulusan   SMA   yang melanjutkan  ke  perguruan  tinggi,  padahal  kurikulum SMA   dirancang   untuk   melanjutkan   pendidikan   di perguruan  tinggi.  Hampir  90%  lulusan  SMA  terjun  di dunia  kerja  padahal  kurikulum  SMA  tidak  disiapkan untuk  bekerja. Jika  tidak  ada  minat  atau  ketertarikan terhadap  sesuatu    yang  lahir  dari  dalam  diri  seseorang maka  hal  tersebut  merupakan  masalah  yang  harus  kita kaji  bersama-sama  penyebabnya.  Minat  lulusan  SMA melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentu cukup beragam.  Ada  yang  memiliki  minat  yang  tinggi,  minat yang  sedang  rendah  atau  bahkan  sama  sekali  tidak berminat  untuk  melanjutkan  pendidikan  ke  perguruan tinggi. Kondisi tersebut tidak terlepas dari kompleksitas faktor  yang  mempengaruhi  minatdalam  melanjutkan pendidikan,  baik  bersumber  dari  dalam  diri  maupun pengaruh dari luar dirinya.

2.2  Upaya pemerintah

Berdasarkan renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019-2024 termuat target tahunan capaian tujuan pembangungan pendidikan Provinsi Jawa Timur kemudian disusunlah sasaran jangka menengah sebagai berikut:

1.      Meningkatnya akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan;

2.      Terwujudnya ketersediaan layanan pendidikan untuk penduduk usia 25 Tahun;

3.      Meningkatnya akses dan kualitas layanan pendidikan menengah;

4.      Meningkatnya Akses dan kualitas Layanan Pendidikan Khusus - Pendidikan Layanan Khusus;

5.      Meningkatnya mutu Guru dan Tenaga Kependidikan Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus - Pendidikan Layanan Khusus;

6.      Meningkatnya kualitas Manajenen pelayanan pendidikan di Cabang Dinas Pendidikan.

2.3  Sistematika program

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) mencanangkan Program Unggulan SMA Double Track, yaitu Sekolah Menengah Atas yang melaksanakan kegiatan KBM reguler dan menyelenggarakan kegiatan pembekalan ketrampilan secara berdampingan dengan memanfaatkan kearifan lokal. Program ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih tingginya lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi serta tingginya angka pengangguran pada jenjang SMA, karena minimnya pengetahuan tentang kewirausahaan. Diperlukan upaya pelatihan keterampilan/ kewirausahaan yang dilaksanakan oleh sekolah selain pembekalan akademik.

Sasaran pelaksanaan program SMA Double Track diutamakan sekolah pinggiran/Daerah 3T, termasuk kategori wilayah ekonomi menengah kebawah, memiliki indeks lulusan yang meneruskan ke Perguruan Tinggi kategori rendah/sangat rendah, dimana sasaran utamanya adalah siswa SMA Reguler yang berencana tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal tersebut dilakukan agar siswa menengah regular dapat memiliki potensi untuk mempersiapkan diri dalam dunia pekerjaan. Provinsi Jawa Timur juga telah menetapkan bahwa salah satu dari tolok ukur utama keberhasilan pembangunan pendidikan di Jawa Timur adalah meningkatnya rasio jumlah siswa SMK dibanding siswa SMA. Upaya peningkatan rasio tersebut didukung dengan berbagai upaya upaya inovatif (penyelenggaraan SMK Mini di Pondok Pesantren, penyelenggaraan kelas wirausaha, praktek industri luar negeri dsb). Program ini di canangkan guna menekan angka pengangguran pada siswa SMA di Jawa Timur. .  Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai fasilitator design program, kurikulum dan penyiapan trainer guru SMA Double Track.

Tujuan dari program ini antara lain :

a.       Memberikan keterampilan dan jiwa kewirausahaan kepada para siswa

b.      Memberikan bekal pengetahuan dan juga kompetensi sesuai bidang keahlian yang dipilih

c.       Menumbuhkan lulusan SMA/MA yang siap kerja sesuai dengan sertifikat keterampilan yang dimiliki

d.      Memberikan pengalaman bidang usaha yang bisa dikembangkan setelah siswa mengikuti pelatihan keterampilan

e.       Mendorong terbentuknya model praktek pembelajaran yang menekankan bidang akademik dan juga kemampuan keterampilan di setiap unit sekolah penyelenggara.

Diharapkan setelah adanya program DT ini, lulusan SMA/MA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dapat memiliki keterampilan tambahan sekaligus sertifikat keterampilan yang dikuasai sehingga dengan keterampilan tersebut mereka sudah siap untuk bekerja atau memulai usaha.

2.4  Penjelasan program

Program SMA/MA Double Track ini didesain sedemikian rupa agar peserta didik (SMA/MA)  mendapat pembekalan ilmu lapangan ketika memilih tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Ruang lingkup penyelenggaraan program :

  1. Pemetaan peserta didik dan pemetaan sekolah
  2. Materi pelatihan dan pengembangan program
  3. Penyiapan trainer, pengelola, operator dan juga bantuan sarana-prasarana
  4. Sertifikasi

Penyelenggaran program di sekolah :

a.       Sekolah mendata siswa yang berencana tidak melanjutkan ke perguruan tinggi

b.      Sekolah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

c.       Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui bidang pembinaan pendidikan SMA melakukan verifikasi data dan lapangan melalui tim verifikasi

d.      Tim verifikasi mengeluarkan rekomendasi layak atau tidak sekolah tersebut menerima program SMA Double Track

e.       Jika sekolah layak maka program akan diterapkan pada sekolah tersebut

f.        Program keterampilan yang diterapkan disekolah akan dilaksanakan untuk peserta didik kelas XI dilaksanakan 1/2x dalam seminggu diluar jam pelajaran sekolah selama satu tahun pelajaran

g.      Siswa yang lulus ujian keterampilan berhak mendapat sertifikat pelatihan keterampilan tertentu yang diakui dan terstandar.

Adapun bidang keterampilan yang ada dalam program DT ini adalah sebagai berikut :

  1. Multimedia (Animasi, Desain Grafis, Fotografi, Video Editing, Operator Komputer)

b. Teknik Listrik (Instalasi Jaringan Komputer dan Instalasi Listrik-CCTV)

c. Tata Busana

d. Tata Boga

e. Teknik Elektro (Merakit Sound System dan Alat Digital)

f. Kecantikan (Tata Rias, Kecantikan Rambut, Terapis Kecantikan)

g. Teknik Kendaraan Ringan

      Double Track Job Center merupakan platform terintegrasi untuk memastikan lulusan SMA/MA Double Track dapat bekerja. Berikut merupakan alur dari Double Track Job Center;

a.       Pendaftaran oleh pihak sekolah melalui www.admindt.net

b.      Training, dapat diakses di www.ruangtraining.net dan dipelajari oleh siswa-siswi berisi tutorial penunjang pelatihan

c.       Sertifikasi, sebelum menerima sertifikasi, peserta program DT harus mengikuti serangkaian ujian yang terdapat di laman www.ruangujian.net

d.      Kerja, peserta yang berhasil menyelesaikan proses akan terdata sebagai calon pekerja di www.ruangkarir.net . Terdapat 2 fitur yang tersedia dalam web ruang karir, yang pertama adalah fitur calon pekerja yang berisi profil dan cv calon tenaga kerja serta pemantauan status lamaran kerja setiap waktu. Kemudian yang kedua ialah fitur perusahaan yang berisi pemasangan lowongan kerja online oleh perusahaan.

e.       Wirausaha, setelah lulus speserta program DT juga dapat berkarir menjadi wirausaha mandiri melalui www.ruangdagang.net.


BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Kegiatan pengembangan siswa dalam Program Double Track memiliki semangat untuk mendorong tumbuhnya lulusan SMA/MA siap kerja dan berwirausaha. Melalui program ini diharapkan mereka yang tidak berkesempatan melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi mempunyai bekal keterampilan yang tersertifikasi guna menembus lowongan pekerjaan sehingga pengangguran dapat ditekan dan menciptakan kehidupan masyarakat Jawa Timur yang lebih sejahtera.

 


DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Program SMA/MA Double Track Dinas Pendidikan Privinsi Jawa Timur 2019

Hanna Silia Karti, I. (2013). Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Indikator Pendidikan SMA/SMK/MA dengan Metode C-Means dan Fuzzy C-Means. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS, 2, D-288 - D-293.

https://dindik.jatimprov.go.id/pages/49/standard-pelayanan-publik

https://dindik.jatimprov.go.id/

http://statistik.data.kemdikbud.go.id/index.php/page/sma

http://dindik.jatimprov.go.id/images/upload/Renstra%20Diknas%202019-2024.pdf

http://jatimprov.go.id/ppid/uploads/berkasppid/dinamis_1_2018.pdf

Nurhidayah, N. (2018). MINAT LULUSAN SMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS DI KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG). Respon Publik12(2).

 

CONTOH MAKALAH  DINAMIKA DAN ROMANTIKA PENDIDIKAN

CONTOH MAKALAH DINAMIKA DAN ROMANTIKA PENDIDIKAN

 

MAKALAH

DINAMIKA DAN ROMANTIKA PENDIDIKAN

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Agama dan Pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh:

 

JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020


KATA PENGANTAR

 

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmatnya sehingga kelompok kami dapat menyelesaiakan tugas makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti. Tujuan kami membuat makalah ini adalah sebagai tanggungjawab kami memenuhi tugas mata kuliah Agama dan Pendidikan sembari menempa kami dalam mencari ilmu berkaitan dengan apa yang akan kami sampaikan. Kami harap apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan memberikan kesan ataupun makna yang dalam terhadap materi yang kami bawakan kepada para pembaca.

Kami berterimkasih kepada setiap pihak dan segala sesuatu yang berkaitan dengan dibuatnya makalah ini, dan tak lupa pula kepada Bapak Hendro selaku dosen mata kuliah tersebut yang sudah membimbing dan menginspirasi untuk mewujudkan dibentuknya makalah ini. Kemudian kami juga tau bahwasanya makalah ini pasti memiliki banyak kekurangan ,maka dari itu kami tak lupa untuk memohon maaf dan meminta saran serta masukan ,karena dengan hal itu maka kami dapat menginstropeksi dan dapat mengembangkan kemampuan kami agar lebih baik kedepanya.

Demikian semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu kami dalam menggapai nilai maksimal serta bisa tercapai dalam menjelaskan makna dinamika dan romantika pendidikan itu sendiri.

Wassalamualaikum wr. wb

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. 1

DAFTAR ISI. 2

BAB I. 3

PENDAHULUAN.. 3

A.   Latar Belakang. 3

B.    Rumusan Masalah. 3

C.    Tujuan. 3

D.   Hipotesis. 4

BAB II. 5

PEMBAHASAN.. 5

A.   Pengertian. 5

B.    Pendididikan di Setiap Masa. 6

1.     Pendidikan masa Penjajahan. 6

2.     Pendidkan Masa Orde Lama. 7

3.     Pendidikan Orde Baru. 8

4.     Pendidikan Masa Reformasi Sampai Sekarang. 9

5.     Masa Sekarang. 10

BAB III. 11

PENUTUP. 11

A.   Kesimpulan. 11

B.    Saran. 11

BAB IV.. 12

DAFTAR PUSTAKA.. 12

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang berkembang dengan penuh cerita dan kisah yang jika diceritakan menyimpang begitu banyak kenangan yang menguraikan perasaan sedih,senang,susah dan gembira. Hal itu terdapat dalam berbagai bentuk peninggalan,keanekaragaman budaya, mitos, legenda, sejarah,dan berbagai mahakarya nenek moyang yang masih ada dan terjaga saat ini. Mengenai hal tersebut, makalah ini bermaksud ingin menjelaskan dan menggali mengenai dinamika dan romantika yang telah terjadi pada pendidikan Indonesia dari dulu hingga sekarang ini. karena hal itu berkaitan dengan salah satu poin yaitu kata sejarah, sepanjang jalanya pendidikan Indonesia,maka itu menjadi bagian sejarah yang tak terlupa.

Maka penting dari kita untuk dapat memahami benar apa yang telah dilalui Indonesia untuk menghadapi berbagai rintangan yang telah dilewati hingga pendidikan masa kini.

B.     Rumusan Masalah

·         Apa yang dimaksud dengan dinamika dan romantika pendidikan?

·         Bagaimanakah bentuk dinamika dan romantika pendidikan di Indonesia?

·         Sejak kapankah dinamika dan romantika pendidikan Indonesia dimulai?

 

C.    Tujuan

·         Mengetahui yang dimaksud dengan dinamika dan romantika pendidikan

·         Mengetahui dan memahami bentuk dari dinamika dan romantika pendidikan itu sendiri

·         Memahami dengan benar sejak kapan dinamika dan romantika pendidikan itu dimulai


 

D.    Hipotesis

Segala sesuatu bentuk perjalanan yang telah dialami bangsa Indonesia merupakan sebuah kisah dari dinamika dan romantika itu sendiri, namun makna tersirat adalah bagaimana dinamika dan romantika itu sendiri telah mempengaruhi makna yang kita sebut sebagai bangsa Indonesia. Untuk itu kami menduga bahwasanya, sejarah Indonesia tak semuanya merupakan bagian dari dinamika dan romantika pendidikan Indonesia


 BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

Pengertian dinamika telah disebutkan bahwasanya Dinamika adalah suatu hal yang bersifat berkemampuan atau bertenaga,serta selalu bergerak dan berubah-ubah( Idrus:1996). Kemudian, Dinamika menuut (kartono,2007) diartikan sebagai suatu perubahan baik itu yang sifatnya besar –besaran atau kecil kecilan maupun secara cepat atau lambat,yang sifatnya nyata dan berhubungandengan suatu keadan Jadi dapat Disimpulkan bahwa Dinamika pendidikan merupakan suatu perubahan ,ataupun pergerakan yang terjadi dalam dunia pendidikan baik secara cepat maupun lambat.

Kemudian romantika, dilihat dari maknanya bahwa romantika menurut KBBI diartikan sebagai liku-liku atau seluk-beluk yang mengandung sedih dan gembira. Jadi jika dikaitkan dengan pendidikan, romantika pendidikan merupakan lika-liku atau kisah perjalanan dalam proses pendididikan. Secara umum hal ini berkaitan dengan sejarah pendidikan di Indonesia dari sejak dimulainya bernama Indonesia sejak berlakunya sumpah pemuda dan dimulainya politik balas budi, maka proses pendidikan secara instutisonal dan berkurikulum dengan jelas mulai diadakan. Politik etis/balas budi dimulai pada tahun 1901 yang dicetuskan oleh C.T Van deventer dengan program ITE , irigasi,transmigrasi dan salah satunya adalah eduksi.

Dari hal tersebut kata dinamika dan romantika pendidikan merupakan satu kestuan yang padu dan saling berkaitan menjadi satu, jadi pada dasarnya dinamika dan romantika pendidikan merupakan serangkaian perubahan perubahan yang terjadi pada segala bentuk aspek baik besar maupun kecil yang nanti berdampak pada sebuah keadaan yang disebut sebagai lika liku,namun hal itu mengacu pada lika-liku pendidikan di Indonesia. Dapat dipahami bahwa pendidikan Indonesia telah mengalami perubahan yang panjang, bukan tidak mungkin romantika yang terjadi begitu banyak dan menyimpan banyak cerita sejarah.

Dinamika dan romantika juga mengacu pada segala bentuk aspek perubahan, perubahan yang terjadi pada dunia pendidikan adalah merujuk kepada siswa sebagai subyek dan obyek pendidikan itu sendiri. Dalam dunia pendidikan  menurut (nurkholis,2013:3) pendidikan memiliki aspek penting yaitu aspek perasaan (afeksi) dan aspek berfikir(kognitif). Namun sebenarnya ada aspek lain yang disebut sebagai aspek psikomotorik.

·         Aspek kognifif memberikan ruang untuk melakukan penilain terhadap kemampuan dan pengetahuan individu dengan sebuah tolak ukur berupa nilai.

·         Aspek afeksi memberikan ruang untuk memberikan sebuah penghargaan yang berhubungan dengan perasaan,berupa pujian ,sanjungan,penghargaan dll

·         Aspek psikomotorik adalah hubunganya pendidikan dalam memberikan pembelajaran untuk melalui aktivitas pada jasmani dan rohani.

Semua aspek tersebu telah dialami dalam dunia pendidikan baik dari tingkat dasar sampai peruguruan tinggi, setidaknya . Periode dinamika pendidikan Indonesia, Menurut (Shodiqin:2015) pendidikan Indonesia telah mengalami dinamika sampai sekarang dengan  terbagi menjadi 4 periode, yaitu:

1.      Pada masa penjajahan

2.      Pada masa kemerdekaan sampai sampai orde lama

3.      Pada masa orde baru

4.      Pada masa reformasi

 

B.     Pendididikan di Setiap Masa

 

1.      Pendidikan masa Penjajahan

Pendidikan masa penjajahan dibagi menjadi dua yaitu masa  Penjajahan Belanda dan masa Penjajahan Jepang, pendidikan masa belanda sendiri dimulai sekitar pada abad ke 19, setelah adanya politik balas budi, yang sempat di singgung diatas tadi. Semenjak politik balas budi melalui program irigasi,trasmigrasi dan edukasi, Belanda mulai mendirikan pendidikan secara formal.  Diantara pendidikan yang ada masa itu adalah ELS tahun 1817,lalu sekolah tingkat SMA Gymnasium III, di Batavia kemudian ada juga HBS di solo, namu pada tahun itu memang itu merupakan sekolah khsusus untuk bangsa belanda. Barulah setelah ada politik etis banyak rakyat pribumi yang diperbolehkan sekolah dan menjadi tongak awal lahirnya para cendekiawan bangsa Indonesia seperti, KIhajar Dewantara,Ir soekarno, Ahmad Soebardjo dll.  Dimasa pendidikan belanda terdapat karakteristik yang khas yaitu:

·         Adanya pembagian kelas berdasarkan ekonomi dan golongan keluarga.

·         Pembelajaran bahasa belanda lebih dominan disbanding bahasa pribumi

·         Kebanyakan pengajar adalah orang belanda

Namun ketika golongan pribumi yang sudah berpendidkan ,maka mereka mendirikan sekolah swasta mandiri, untuk membantu gholongan rakyat pribumi yang ingin mengenyam pendidikan. Tokoh yang menjadi pelopor adalah Ki Hajar Dewantara dengan nama sekolahnya yaitu Taman Siswa pada tanggal 3 juli 1922.

Pendidikkan masa pennjajahan jepang  ada setalah Setelah  Jepang dating ke Indonesia  tahun 1942, menjadikan indoensia sebagai pangkalan militernya. Serangkaian pendidikan memeng tidak mengenal kasta,semua rakyat bisa bersekolah namun pada pengimplementasianya banyak warga negara menjadi buta huruf. Hal itu karena, Jepang mendidik mereka untuk siap dalam pertempuran dalam perang asia timur raya. Meski daripada hal itu banyak penderitaan yang dialami bangsa Indonesia, positifnya rakyat Indonesia belajar peperangan dan dengan begitu dari pendidikan militer Jepang muncul JIwa patriotisme dalam melawan penajahan.lahir juga jendral jendral besar hasil didikan PETA ,keibodan,seinendan, dan satuan bentukan jepang lain yang dulu dibentuk untuk bidang kemiliteran.

2.      Pendidkan Masa Orde Lama

Awal kmerdekaan pendidkan berdasarkan pancasila pada aspek hokum formal, imparatif dan fungsional. Hal itu sesuai lika-liku atau romantika pendidkkan sejak diproklamikanya kemerdekaan Indonesia  1945. Masa pendidikan ini dari tahun akhir 1945-awal 1966. Pada masa soekarno,pendidikan di Indoensia masih berada pada tahap penyesuaian dan inovasi-inovasi yang coba diimplementasikan dengan juga mencontoh pendidikan negara lain.  Hasil dari pendidikan ini, tentu tidak maksimal karena focus utama pada masa itu adalah kestabilan menjaga politik dan kekusaan pasca kemerdekaan itu sendiri, karena masih banyak usaha dan intervensi asing yang berusaha untuk merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Hasil beberapa pendidikan yang dilaksanakan pada masa ini adalah:

·         Pendidikan rendah atau pendidikan dasar yang semula tiga tahun menjadi 6 tahun pendidikan ini disebut dengan   Sekolah Rakyat. Masa ini pun banyak siswa putus sekolah , karena merasa pendidikan tidak penting dan mementingkan membantu orang tua bahkan bertani ataupun melaut pada masa itu

·         Pendidikan guru, setelah SR diselesaikan maka dapat melanjutkan ke SGB, SGC, dan SGA. Pada masa ini siswa yang telah lulus dapat mengajar ke Sekolah Rakyat, namun karena dirasa komtensinya belum cukup maka sekolah guru berubah dari A,B dan Ke C, setelah C pun dirasa kurang,maka ada penambahan lagi untuk bisa lanjut ke perguruan tinggi. Namun masa ini banyak orang yang tidak ingin menjadi guru.

·         Pendidikan Umum,ada  SMP dan SMT

·         Pendidkan kejuruuan, focus pada pendidikan ekonomi dan kewanitaan)

·         Pendidikan teknik sperti sekolah teknok menengah dan lembaga kursus setara sma

·         Pendidikan tinggi muncul berbagai universitas seperti ugm dll

 

3.      Pendidikan Orde Baru

Aspek penting oada pendidkan ini adalah penyeragaman, dimana segala sesuatu dibuat terstrukutur dengan beban mata pelajaran yang sangat banyak bagi siswanya,khususnya dikalangan sekolah dasar -menengah atas. Pada masa ini, positifnya adalah bahwa pemerintah data mengurangi angka buta huru dengan sangat cepat,semenjak awal tahun 1965 an Soeharto menggencarkan program untuk mengentaskan Buta huruf, orang tua asuh ,dan pembangunan insfrastruktur sekolah meskipun tak semuanya terbangun,karena ada kecenderungan sntralisasi dipusat saja. Akibatnya banyak sekolah-sekolah di pelosok dan daerah tertinggal bahkan tidak merasakan nikmatnya oembangunan dari pemerintah. Pendidkan yang dirancang pun pada akhirnya memiliki sebuah konsep untuk mengarahkan sumberdaya manusai menjadi manusia pekerja yang digunakan untuk kebijakan masa depan.

Hasil kurkulum yang dibentuk masa ini yaitu:

·         Kurikulum 1968

·         Kuirkulum 1975

·         Kurikulum 1984

·         Kurikulum 1994

 

4.      Pendidikan Masa Reformasi Sampai Sekarang

Pendidkan reformasi sampai sekarang ini,  berjalan sejak berakhirnya masa pemerintahan soeharto setalah pasca reformasi dengan dikeluarkanya. Uu no 22 tahun 1999, yang menginisiasi pendidikan kedaerahan atau bersifat desentralisasi. Yang menggunakan manajemen berbasis sekolah tidak seperti orde baru yang dipegang langsung oleh pusat. UU No 20 tahun 2003 menggantikan UU No 2 tahun 1989 tentang sitem pendidikan nasional. Ketentuan pendidikan ditujuakan lebih demokratis, dan menghilangkan unsur unsur KKN. Mengapa demikian, karena masa orde lama banyak kecenduruan terjadi KKN, pegawai negeri dan pejabat pejabat masa itu, memiliki kecenderuangan hasil dari nepotisme,jika ada keluarga yang menjadi guru tanpa ketrampilan yang cakap,maka keluarga yang lain pun bisa menjadi guru. Jika saudara menjadi pegawai,maka kesempatan saudara yang lain pun sangat bisa menjadi pegawai. Nah masa reformasi ini mengubah paradigm itu,jadi segala sesuatunya diubah menjadi sebuah sitem persaingan yang sportif dan dapat diperjuangkan. Semuanya mulai terbuka dan berubah secara lebih akuntabel dalam berbagai aspek dan tatanan kepegawaian,termasuk lingkungan pendidikan.

Masa ini yang merupakan pendidikan sejak masa Pak habibi, juga menghilangkan diskriminasi terhdapa etnis dan golongan tertentu,yang sempat termarginalkan di era Orde lama. Beberapa hasil dari masa ini adalah:

·         Kurikulum kbk

·         KTSP 2006

·         Dan sampai sekarang menggunakan kurtilas

·         Sampai dengan yang terbaru ini merancang pendidikan daring.

5.      Masa Sekarang

Masa sekarang ini bisa dikatakan bahwa pendidikan berubah mengarah kea rah digital, artinya dinamikanya menuju ke digitalisasi pendidikan. Romantikanya pun dirasakan setiap indovidu masa ini,karena pengaruh bencana alam berupa virus COVID -19, yang menyebabkan pembelajaran harus diakses secara daring.  Maka masa ini pun pad akhirnya memaksa ntuk menciptakan situasi belajar yang dpadukan dengan media online, dan bersifat daring itu sendiri. Aapapun media online yang digunakan.

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Jika berbicara mengenai romangtika dan dinamika pendidikan yang terjadi di Indoensia betapa luas dan besar cakupa yang harus dijelaskan,maka dari itu dengan segala yang telah coba kami jelaskan, kami mengambil inti inti dari sebuah perubahan dan lika –liku pendidikan itu sendiri. Pada akhirnya perubahan dalam dunia pendidikan akan terus terjadi, dengan terjadinya perubahan itu pun mengakibatkan sebuah romantika disetiap masanya. Hal terpenting yang patut kita sadari adalah bahwa dinamika dan romantika pendidikan merupakan suatu bentuk penyesuaian terhadap situasi dan kondisi pada masa itu,untuk mencoba menyesuaikan keadaan yang manjadi permasalahan. Dengan perubahan diharapkan akan menciptakan penyelesaian ataupun setidaknya memberikan sebuah dampak yang lebih baik.

B.     Saran

Segala yang kami ungkapkan kami meyakini pasti memiliki kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik tuhan semata. Maka dari itu penting harapan kami untuk menerima kritik dan saran yang membangun. Kemudian terlepas dari pada itu kami berharap semoga makalah yang telah kami buat dapat memberikan nilai yang maksimal dan bermanfaat bagi kami dalam menujang hasil akhir perkuliahan ini.

 

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Hariansah, E. (2019, maret 14). attiruiolong. Retrieved from https://attoriolong.com

Madyrezan. (2015, januari 4). blogspot.com. Retrieved from http://madyrezan.blogspot.com

Muhammad Rijal Fadli, D. K. (2019). Sistem Pendidikan Indonesia Pada Masa Orde Lama (Periode 1945-1966) . JURNAL AGASTYA , VOL 9 NO 2 ,151-168.

nailufar, n. n. (2020, 01 16). Retrieved from kompas.com: https://www.kompas.com

Efianingrum, A. (2007). Kultur Sekolah yang Kondusif bagi Pengembangan Moral Siswa . jurnal dinamika pendidikam, 2.

Nurkholis. (2013). PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN TEKNOLOGI . Jurnal Kependidikan,, Vol. 1 No. 30-35.

shodiqin, r. a. (2015, desember 14). Dinamika Pendidikan di Indonesia. Retrieved from http://rustamalis.blogs.uny.ac.id/

www. (n.d.). Retrieved from http://www.definisimenurutparaahli.com