Showing posts with label double track. Show all posts
Showing posts with label double track. Show all posts
Contoh Makalah Komparasi Pluratias Pendidikan Antar Daerah "PROGRAM SMA/MA DOUBLE TRACK DI JAWA TIMUR"

Contoh Makalah Komparasi Pluratias Pendidikan Antar Daerah "PROGRAM SMA/MA DOUBLE TRACK DI JAWA TIMUR"

 MAKALAH

PROGRAM SMA/MA DOUBLE TRACK

PROVINSI JAWA TIMUR


 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Provinsi Jawa Timur terdiri dari 2 bagian utama yakni Jawa Timur daratan (88,70%) dan Kepulauan Madura (11,30%) dengan total penduduk keseluruhan sebanyak 40.665.696 jiwa pada tahun 2020. (Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2020). Secara administrative Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 9 Kota yang terbagi dalam 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) sebagai berikut :

-          Bakorwil I Madiun, meliputi; Kab/Kota Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ponorogo, Kab. Ngawi, Kab. Trenggalek, Kab Tulungagung, Kab/Kota Blitar dan Kab. Nganjuk.

-          Bakorwil II Bojonegoro, meliputi;  Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kota Mojokerto, Kab/Kota Kediri, Kab. Jombang dan Kab. Lamongan.

-          Bakorwil III Malang, meliputi; Kab/Kota Malang, Kota Batu, Kab/Kota Pasuruan, Kab/Kota Probolinggo, Kab. Lumajang, Kab. Jember, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi.

-          Bakorwil IV Pamekasan, meliputi; Kab/Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep.

Provinsi Jawa Timur terletak dalam posisi yang strategis dimana diapit oleh 2 Provinsi besar yaitu Jawa Tengah dan Bali, sehingga menjadi pusat pertumbuhan industry maupun perdagangan. Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, meskipun demikian, entitas di Jawa Timur lebih heterogen. Masyarakat Jawa Timur memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “JER BASUKI MAWA BEYA”, yang berarti untuk mencapai sesuatu kebahagiaan diperlukan sebuah pengorbanan.

Namun, sejalan dengan luas wilayah provinsi Jawa Timur, ternyata masalah pendidikan masih menjadi perhatian besar oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Baik angka putus sekolah, kualitas sumber daya hingga taraf hidup/kesejahteraan pasca lulus pun diperhatikan oleh pemerintah. Berdasarkan data dinamis provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2018, terhitung pada tahun 2017 presentase penduduk miskin usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja sebanyak 40,13% padahal partipasi  sekolah penduduk miskin pada tahun tersebut sebesar 92,03%. Banyak      dijumpai      setelah      menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA cenderung  lebih banyak yang    memilih    untuk    bekerja,    berwirausaha    dan membantu      pekerjaan      orang      tua. Padahal sejatinya oendidikan menengah atas didesain untuk mempersiapkan peserta didik ke perguruan tinggi, bekal kompetensi diluar itu pun belum ada/dibekali. Melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut beberapa upaya penyelesaian permasalahan dan tantangan di bidang pendidikan tidak hanya dapat diselesaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sendiri, tapi perlu melibatkan semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu setiap orang, baik dari internal maupun eksternal Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur diharapkan menjadi penggerak lingkungan sekitarnya dalam penyelesaian masalah pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah

a.       Bagaimana problematika yang terjadi dalam sekolah menengah atas yang ada di Jawa Timur ?

b.      Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mengurangi angka putus sekolah dan pengangguran pada sekolah menengah atas ?

c.       Bagaimana diskripsi dan pelaksanaan program SMA/MA Double Track yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ?

1.3  Tujuan

a.       Mengetahui sejauh mana permasalahan pada pendidikan menengah atas

b.      Mengetahui  alternatif-alternatif pemecahan masalah tersebut

c.       Mengetahui secara singkat terkait program SMA/MA Double Track yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang berkerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Problematika Sekolah Menengah Atas

Tujuan   pendidikan   menengah   umum   (SMA) menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah mengutamakan   penyiapan   siswa   untuk   melanjutkan pendidikan  pada  jenjang  pendidikan  tinggi.  Perguruan tingggi  yang  merupakan satuan  pendidikan  tinggi  akan  sangat berperan  dalam   menciptakan  dan   melahirkan sumber  daya  manusia  yang  berkualitas,  sehingga  di  era globalisasi   ini  dengan  perubahan   yang   begitu  cepat diharapkan bisa direspon dengan baik oleh lulusan terbaik  dan  produk  pendidikan  yang  berkualitas.  Pada dasarnya  setiap  siswa  memiliki  suatu  kecenderungan dan  berkeinginan  untuk  melanjutkan  pendidikannya  ke jenjang  yang  lebih  tinggi. Menurut  Esti  Setya  Rini (2012: 2) melanjutkan studi ke perguruan tinggi diawali dari   adanya   rasa   ketertarikan   dan   kebutuhan   untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Setiap lulusan SMA yang  sudah  menyelesaikan  studinya  akan  dihadapkan dengan berbagai pilihan, apakah sesudah menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA akan mencari pekerjaan, berwirausaha,  menganggur,  mengikuti kursus atau akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Namun  tidak  semua  orang  dapat  melanjutkan studinya  ke  tingkat  perguruan  tinggi,  dikarenakan  oleh beberapa   faktor   yang   mempengaruhi   niat   tersebut. Selalu  ada  hal-hal    yang  menjadi  pertimbangan  lulusan SMA  dalam  melanjutkan  pendidikan  mereka,  misalnya faktor  finansial  orang  tua,  lingkungan  tempat  mereka hidup  dan  sebagainya.

Dalam  kaitannya  dengan  minat lulusan  SMA  melanjutkan  studi  ke  perguruan  tinggi, minat  seseorang  menjadi  hal  yang  sangat  diperhatikan dalam    mengetahui    apakah    siswa    tersebut    akan melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi atau   tidak. Harapannya   setelah   lulus   mereka   dapat meneruskan ke perguruan tinggi. Tetapi kenyataannya  justru banyak  lulusan SMA yang  tidak  melanjutkan  kuliah. Menurut  Henisatyanto (2011:   01),   kurang   dari   10%   lulusan   SMA   yang melanjutkan  ke  perguruan  tinggi,  padahal  kurikulum SMA   dirancang   untuk   melanjutkan   pendidikan   di perguruan  tinggi.  Hampir  90%  lulusan  SMA  terjun  di dunia  kerja  padahal  kurikulum  SMA  tidak  disiapkan untuk  bekerja. Jika  tidak  ada  minat  atau  ketertarikan terhadap  sesuatu    yang  lahir  dari  dalam  diri  seseorang maka  hal  tersebut  merupakan  masalah  yang  harus  kita kaji  bersama-sama  penyebabnya.  Minat  lulusan  SMA melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentu cukup beragam.  Ada  yang  memiliki  minat  yang  tinggi,  minat yang  sedang  rendah  atau  bahkan  sama  sekali  tidak berminat  untuk  melanjutkan  pendidikan  ke  perguruan tinggi. Kondisi tersebut tidak terlepas dari kompleksitas faktor  yang  mempengaruhi  minatdalam  melanjutkan pendidikan,  baik  bersumber  dari  dalam  diri  maupun pengaruh dari luar dirinya.

2.2  Upaya pemerintah

Berdasarkan renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019-2024 termuat target tahunan capaian tujuan pembangungan pendidikan Provinsi Jawa Timur kemudian disusunlah sasaran jangka menengah sebagai berikut:

1.      Meningkatnya akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan;

2.      Terwujudnya ketersediaan layanan pendidikan untuk penduduk usia 25 Tahun;

3.      Meningkatnya akses dan kualitas layanan pendidikan menengah;

4.      Meningkatnya Akses dan kualitas Layanan Pendidikan Khusus - Pendidikan Layanan Khusus;

5.      Meningkatnya mutu Guru dan Tenaga Kependidikan Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus - Pendidikan Layanan Khusus;

6.      Meningkatnya kualitas Manajenen pelayanan pendidikan di Cabang Dinas Pendidikan.

2.3  Sistematika program

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) mencanangkan Program Unggulan SMA Double Track, yaitu Sekolah Menengah Atas yang melaksanakan kegiatan KBM reguler dan menyelenggarakan kegiatan pembekalan ketrampilan secara berdampingan dengan memanfaatkan kearifan lokal. Program ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih tingginya lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi serta tingginya angka pengangguran pada jenjang SMA, karena minimnya pengetahuan tentang kewirausahaan. Diperlukan upaya pelatihan keterampilan/ kewirausahaan yang dilaksanakan oleh sekolah selain pembekalan akademik.

Sasaran pelaksanaan program SMA Double Track diutamakan sekolah pinggiran/Daerah 3T, termasuk kategori wilayah ekonomi menengah kebawah, memiliki indeks lulusan yang meneruskan ke Perguruan Tinggi kategori rendah/sangat rendah, dimana sasaran utamanya adalah siswa SMA Reguler yang berencana tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal tersebut dilakukan agar siswa menengah regular dapat memiliki potensi untuk mempersiapkan diri dalam dunia pekerjaan. Provinsi Jawa Timur juga telah menetapkan bahwa salah satu dari tolok ukur utama keberhasilan pembangunan pendidikan di Jawa Timur adalah meningkatnya rasio jumlah siswa SMK dibanding siswa SMA. Upaya peningkatan rasio tersebut didukung dengan berbagai upaya upaya inovatif (penyelenggaraan SMK Mini di Pondok Pesantren, penyelenggaraan kelas wirausaha, praktek industri luar negeri dsb). Program ini di canangkan guna menekan angka pengangguran pada siswa SMA di Jawa Timur. .  Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai fasilitator design program, kurikulum dan penyiapan trainer guru SMA Double Track.

Tujuan dari program ini antara lain :

a.       Memberikan keterampilan dan jiwa kewirausahaan kepada para siswa

b.      Memberikan bekal pengetahuan dan juga kompetensi sesuai bidang keahlian yang dipilih

c.       Menumbuhkan lulusan SMA/MA yang siap kerja sesuai dengan sertifikat keterampilan yang dimiliki

d.      Memberikan pengalaman bidang usaha yang bisa dikembangkan setelah siswa mengikuti pelatihan keterampilan

e.       Mendorong terbentuknya model praktek pembelajaran yang menekankan bidang akademik dan juga kemampuan keterampilan di setiap unit sekolah penyelenggara.

Diharapkan setelah adanya program DT ini, lulusan SMA/MA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dapat memiliki keterampilan tambahan sekaligus sertifikat keterampilan yang dikuasai sehingga dengan keterampilan tersebut mereka sudah siap untuk bekerja atau memulai usaha.

2.4  Penjelasan program

Program SMA/MA Double Track ini didesain sedemikian rupa agar peserta didik (SMA/MA)  mendapat pembekalan ilmu lapangan ketika memilih tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Ruang lingkup penyelenggaraan program :

  1. Pemetaan peserta didik dan pemetaan sekolah
  2. Materi pelatihan dan pengembangan program
  3. Penyiapan trainer, pengelola, operator dan juga bantuan sarana-prasarana
  4. Sertifikasi

Penyelenggaran program di sekolah :

a.       Sekolah mendata siswa yang berencana tidak melanjutkan ke perguruan tinggi

b.      Sekolah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

c.       Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui bidang pembinaan pendidikan SMA melakukan verifikasi data dan lapangan melalui tim verifikasi

d.      Tim verifikasi mengeluarkan rekomendasi layak atau tidak sekolah tersebut menerima program SMA Double Track

e.       Jika sekolah layak maka program akan diterapkan pada sekolah tersebut

f.        Program keterampilan yang diterapkan disekolah akan dilaksanakan untuk peserta didik kelas XI dilaksanakan 1/2x dalam seminggu diluar jam pelajaran sekolah selama satu tahun pelajaran

g.      Siswa yang lulus ujian keterampilan berhak mendapat sertifikat pelatihan keterampilan tertentu yang diakui dan terstandar.

Adapun bidang keterampilan yang ada dalam program DT ini adalah sebagai berikut :

  1. Multimedia (Animasi, Desain Grafis, Fotografi, Video Editing, Operator Komputer)

b. Teknik Listrik (Instalasi Jaringan Komputer dan Instalasi Listrik-CCTV)

c. Tata Busana

d. Tata Boga

e. Teknik Elektro (Merakit Sound System dan Alat Digital)

f. Kecantikan (Tata Rias, Kecantikan Rambut, Terapis Kecantikan)

g. Teknik Kendaraan Ringan

      Double Track Job Center merupakan platform terintegrasi untuk memastikan lulusan SMA/MA Double Track dapat bekerja. Berikut merupakan alur dari Double Track Job Center;

a.       Pendaftaran oleh pihak sekolah melalui www.admindt.net

b.      Training, dapat diakses di www.ruangtraining.net dan dipelajari oleh siswa-siswi berisi tutorial penunjang pelatihan

c.       Sertifikasi, sebelum menerima sertifikasi, peserta program DT harus mengikuti serangkaian ujian yang terdapat di laman www.ruangujian.net

d.      Kerja, peserta yang berhasil menyelesaikan proses akan terdata sebagai calon pekerja di www.ruangkarir.net . Terdapat 2 fitur yang tersedia dalam web ruang karir, yang pertama adalah fitur calon pekerja yang berisi profil dan cv calon tenaga kerja serta pemantauan status lamaran kerja setiap waktu. Kemudian yang kedua ialah fitur perusahaan yang berisi pemasangan lowongan kerja online oleh perusahaan.

e.       Wirausaha, setelah lulus speserta program DT juga dapat berkarir menjadi wirausaha mandiri melalui www.ruangdagang.net.


BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Kegiatan pengembangan siswa dalam Program Double Track memiliki semangat untuk mendorong tumbuhnya lulusan SMA/MA siap kerja dan berwirausaha. Melalui program ini diharapkan mereka yang tidak berkesempatan melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi mempunyai bekal keterampilan yang tersertifikasi guna menembus lowongan pekerjaan sehingga pengangguran dapat ditekan dan menciptakan kehidupan masyarakat Jawa Timur yang lebih sejahtera.

 


DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Program SMA/MA Double Track Dinas Pendidikan Privinsi Jawa Timur 2019

Hanna Silia Karti, I. (2013). Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Indikator Pendidikan SMA/SMK/MA dengan Metode C-Means dan Fuzzy C-Means. JURNAL SAINS DAN SENI POMITS, 2, D-288 - D-293.

https://dindik.jatimprov.go.id/pages/49/standard-pelayanan-publik

https://dindik.jatimprov.go.id/

http://statistik.data.kemdikbud.go.id/index.php/page/sma

http://dindik.jatimprov.go.id/images/upload/Renstra%20Diknas%202019-2024.pdf

http://jatimprov.go.id/ppid/uploads/berkasppid/dinamis_1_2018.pdf

Nurhidayah, N. (2018). MINAT LULUSAN SMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS DI KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG). Respon Publik12(2).